Tuesday 28 April 2015

Kalau tidak ada yang baik untuk dikatakan, jangan berkata apapun

Mungkin lebih terkenal dalam bahasa inggrisnya ya
"if you have nothing nice to say, say nothing at all"

Beberapa blog akhir2 ini membahas soal komen2 nyinyir yang diterima oleh pembaca blognya..
Blog ini untungnya (karena gak banyak pembacanya) jadi belum pernah menerima komen nyelekit.. :)

Aku sendiri termasuk orang yang berusaha sebisa mungkin gak mengucapkan kata-kata negatif ke orang lain..
Mungkin aku terlalu sensi atau gimana tapi aku mikirnya kalau aku digituin pasti gak enak, jadi jangan gituin orang lain

Balik lagi ke pepatah tadi..
Kalau menurut aku bukan berarti kalau ada orang yang sikapnya gak baik kita biarkan..
Kalau memang dalam kapasitas kita (kita teman baiknya, atau lebih2 keluarganya), ya harus kita tegur dan nasihati gak sih?
Daripada kita diem2 aja tapi misuh2 dibelakang?

Menurut aku kalau mau menegur juga dengan kata-kata yang positif, supaya orang menangkap maksud positifnya.. dan (moga2) mau dengerin nasihatku.

Coba bayangin saat kita salah dalam pekerjaan dan bos kita ngomong gini:
Bos 1: "Bego lo, gitu aja gak becus.."
Bos 2: "Sorry, coba diperiksa lagi kerjaan kamu, sepertinya ini salah deh, lain kali yang teliti ya.."

Enak yang mana?

Kalau aku sih pasti akan sebel dan dongkol sama Bos 1, apalagi kalau diomonginnya didepan banyak orang..
Sementara kalau sama Bos 2 pasti aku akan malu dan berusaha supaya lain kali gak buat salah lagi..

Tapi ternyata aku ketemu sama Toma yang kalo bisa dibilang can be very mean and sarcastic hehe..
Maksudnya dia gak sampai ngomong kata2 kasar seperti bego dll.. tapi nyelekit aja omongannya..
Kalau menurut dia orang itu harus digituin, kayak di "slap" supaya sadar gitu dan berusaha merubah/betulin kesalahnnya.

Memang sih cara seperti Bos 1 itu lebih efektif, apalagi untuk orang yang udah bebal..
Tapi i think cara itu also spread hatred in the process...


3 comments:

  1. Org yg sarcastic katanya pinter loh. Haha. Hanya ga semua org bs paham kl dia pinter.

    Btw, kalau aku orgnya lumayan blunt. Seandainya semua org pake prinsip kl ngga ada something nice to say mendingan diam aja, seringkali hal tsb suka dimanfaatkan oleh org2 especially org2 Indonesia untuk lebih ndablek lagi. Istilahnya enak kok ga ada yg negur, akhirnya jd kebablasan. Kemudian cm demi menjaga persahabatan atau menjaga hati, akhirnya lingkungan atau org lain yg dikorbankan.

    Beda dengan org di Amerika misalnya yg kalau kita salah ya lgsg ditegur. Misalnya buang sampah sembarangan. Ya jadi tercipta disiplin walaupun mgkn awalnya yg ditegur kesal dan malu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pun blunt..makanya sering kl ngmg ma orang indo yang penuh " ndak po po " dan yang suka sugar coating melulu, aku dianggep kasar. Padahal kan lebih gampang ngerti kl kita ngomong apa adanya, ya ga sih? daripada read between the line..Walo gw ga ngmg kata tolol, bego, dongo, untuk ngatain orang..tapi kl misalnya ada kerjaan ga bener, gw bakalan bilang " This is not right, fix it please. " beres.

      Tapi ya itu, hasilnya..either you like me or you hate me..^^

      Pingin banget bisa kayak lu loh, yang bisa berusaha mo ngmg alus..aku belon ada keinginannya..gemana ini?

      Delete
    2. @ Leony and Elrica: iya memang makanya aku bilang kan tetep kita harus negur kalau emang dalam kapasitas kita (maksudnya gak cuman karena kepo doang).. tapi ya cara negurnya itu.. ada yang bikin orang jadi malu dan tidak mengulangi, ada yang malah bikin dongkol.. tapi balik lagi tiap orang beda2 sih.. kadang2 aku juga bisa blunt.. kalau kata orang kata2nya nancep tapi suaranya lembut.. nah lho..

      Delete