Belakangan suka dengerin CD parenting rekaman talkshow Ayah Edy di Smart FM dan suka baca bukunya. Buku pertama yang aku baca uda aku rangkum disini
Kenapa jaman kita selalu dibilang anak yang baik itu adalah anak yang nurut, anteng, kalau disekolah duduk tenang mendengarkan guru, sementara anak-anak yang gak bisa diem, suka membantah, dll dilabel anak nakal atau ADD (Attention Deficit Disorder), hiperactive, punya learning disability, dll?
Kenapa sekolah mengharuskan setiap anak pintar dalam semua bidang?
Ayah Edy menjelaskan dengan analogi sekolah hewan dimana setiap hewan harus bisa memanjat, berenang, terbang dll... Kebetulan aku nemu kartunnya seperti ini
Kenapa gaya mengajar sekolah rata-rata sama.. harus duduk diam, mendengarkan, bahkan cenderung menghafal.. padahal tiap anak punya gaya belajar yang berbeda-beda.
Ayah Edy menjelaskan tipe cara belajar anak dipengaruhi beberapa hal:
Panca Indera
1. Visual - menggunakan organ mata dalam proses belajar: diam, pakai buku, tidak bisa berisik, mata menatap
2. Auditori - suara, diskusi, mendengarkan
3. Kinestetik - dengan alat-alat tubuh (mulut bergerak, ngemil, gerakan bolpen diputar, dll)
4. Kombinasi
Dominan otaknya
1. Otak kiri: mudah patuh, teratur, terencana, rapih, cepat memahami konsep akademis (membaca, menulis)
2. Otak kanan: tidak gampang nurut, tidak gampang diatur, cara kerja otak random, moody, suka seni, visual, imajinasi, sambil bermain, tidak bisa duduk diam
3. Balance
Bawaan lahir beda
- Cheerful: suka bergaul, banyak bicara, people person, enjoy saja, santai
- Managerial: teratur, terencana, sedikit berbicara, terukur, keras, kekeuh, banyak berpikir..
- Melankolis: mengikuti arus (beliau gak terlalu menjelaskan)
Kenapa orang tua/guru yang memiliki anak atau siswa yang agak berbeda dari anak-anak lain, bukannya mendorong dan memotivasi mereka untuk bisa mencapai potensi terbaik yang dimilikinya, malah sering kali mematahkan semangatnya. Bahkan kita sering menganggap anak-anak yang berbeda sebagai anak bermasalah!
Ayah Edy menjelaskan hal ini dengan analogi seekor elang yang dibesarkan oleh seekor ayam. Dimana elang itu berbeda dengan anak-anak ayamnya, dan disuruh melakukan apa yang ayam lakukan yaitu mengais tanah mencari cacing, sementara elang ingin terbang diangkasa.
Kenapa banyak orang tua mendidik anak ala radio rusak?
Rata-rata jika memiliki radio rusak yang kadang bunyi atau tiba-tiba mati pasti akan memukul-mukul radio sampai bunyi kembali. Permasalahannya jika kita lakukan terus-menerus, apakah radio itu akan bertambah baik atau malah sebaliknya? Setelah radio itu mati baru dibawa ke tukang reparasi atau malah dibuang.
Nah analogi ini sama dengan cara sebagian besar orang mendidik anak.. Setelah anak tidak dapat diperbaiki lagi dikirimlah mereka ke tempat-tempat penampungan dan pembinaan remaja bermasalah atau bahkan LP.
Alasannya:
1. Kebanyakan orang tua tidak mengetahui mengapa anaknya berperilaku seperti itu
2. Orangtua ingin cara cepat dan mudah mengatasi perilaku anaknya yang aneh
3. Sebagian besar orang tua melakukannya karena dorongan rasa emosi dan amarah
4. Tidak banyak orangtua yang mau bersusah payah belajar menemukan masalah dan mendapatkan solusinya.
Kenapa sukses itu selalu identifikasi dengan banyak materi? sehingga banyak orangtua yang mengarahkan anak-anak ke profesi2 yang menurut mereka bergengsi, berlimpah materi seperti dokter, pengacara, dll..
Kenapa orang Indonesia berlomba2 meraih banyak gelar bukannya berlomba2 membangun negaranya?
Banyak sekali kisah-kisah inspiratif yang ditulis di buku ini seperti:
1. Thomas Alpha Edison penemu 1000 invention itu ternyata disekolahnya mendapatkan nilai yang buruk, jadi akhirnya dia homeschooling sama ibunya..
2. Albert Einstein tidak punya ijazah smp, sma karena dia hanya berpresetasi pada bidang yang iya senang saja.
3. Bill Gates drop out dari Harvard
4. Dan masih banyak lagi yang kayanya mending baca bukunya deh hehehe..
Intinya Ayah Edy berkata kalau semua anak dilahirkan jenius pada bidangnya... jadi bukan hanya yang pintar matematika, fisika, yang jenius... tapi semua orang, kalau tidak kita menghina ciptaan Tuhan :)
Tugas orang tua dan pendidik adalah menemukan bakat anak dan mengarahkan anak itu sehingga dia menjadi expert dalam bidangnya... tentunya kalau dia adalah expert, materi akan datang dengan sendirinya.
Buku ini membuka pikiran banget, dan aku rekomen para orang tua dan guru untuk baca.
Beberapa kisah ada di web ayah edy: ayahkita.com
Terus kalau mau bergabung di FB-nya: Komunitas Ayah Edy
Nah di buku Ayah Edy Punya Cerita ini, Ayah Edy mengajak kita membuka pikiran kita tentang gaya pengasuhan dan pendidikan dengan kisah-kisah inspirasi.
Kenapa sekolah mengharuskan setiap anak pintar dalam semua bidang?
Ayah Edy menjelaskan dengan analogi sekolah hewan dimana setiap hewan harus bisa memanjat, berenang, terbang dll... Kebetulan aku nemu kartunnya seperti ini
Kenapa gaya mengajar sekolah rata-rata sama.. harus duduk diam, mendengarkan, bahkan cenderung menghafal.. padahal tiap anak punya gaya belajar yang berbeda-beda.
Ayah Edy menjelaskan tipe cara belajar anak dipengaruhi beberapa hal:
Panca Indera
1. Visual - menggunakan organ mata dalam proses belajar: diam, pakai buku, tidak bisa berisik, mata menatap
2. Auditori - suara, diskusi, mendengarkan
3. Kinestetik - dengan alat-alat tubuh (mulut bergerak, ngemil, gerakan bolpen diputar, dll)
4. Kombinasi
Dominan otaknya
1. Otak kiri: mudah patuh, teratur, terencana, rapih, cepat memahami konsep akademis (membaca, menulis)
2. Otak kanan: tidak gampang nurut, tidak gampang diatur, cara kerja otak random, moody, suka seni, visual, imajinasi, sambil bermain, tidak bisa duduk diam
3. Balance
Bawaan lahir beda
- Cheerful: suka bergaul, banyak bicara, people person, enjoy saja, santai
- Managerial: teratur, terencana, sedikit berbicara, terukur, keras, kekeuh, banyak berpikir..
- Melankolis: mengikuti arus (beliau gak terlalu menjelaskan)
Kenapa orang tua/guru yang memiliki anak atau siswa yang agak berbeda dari anak-anak lain, bukannya mendorong dan memotivasi mereka untuk bisa mencapai potensi terbaik yang dimilikinya, malah sering kali mematahkan semangatnya. Bahkan kita sering menganggap anak-anak yang berbeda sebagai anak bermasalah!
Ayah Edy menjelaskan hal ini dengan analogi seekor elang yang dibesarkan oleh seekor ayam. Dimana elang itu berbeda dengan anak-anak ayamnya, dan disuruh melakukan apa yang ayam lakukan yaitu mengais tanah mencari cacing, sementara elang ingin terbang diangkasa.
Kenapa banyak orang tua mendidik anak ala radio rusak?
Rata-rata jika memiliki radio rusak yang kadang bunyi atau tiba-tiba mati pasti akan memukul-mukul radio sampai bunyi kembali. Permasalahannya jika kita lakukan terus-menerus, apakah radio itu akan bertambah baik atau malah sebaliknya? Setelah radio itu mati baru dibawa ke tukang reparasi atau malah dibuang.
Nah analogi ini sama dengan cara sebagian besar orang mendidik anak.. Setelah anak tidak dapat diperbaiki lagi dikirimlah mereka ke tempat-tempat penampungan dan pembinaan remaja bermasalah atau bahkan LP.
Alasannya:
1. Kebanyakan orang tua tidak mengetahui mengapa anaknya berperilaku seperti itu
2. Orangtua ingin cara cepat dan mudah mengatasi perilaku anaknya yang aneh
3. Sebagian besar orang tua melakukannya karena dorongan rasa emosi dan amarah
4. Tidak banyak orangtua yang mau bersusah payah belajar menemukan masalah dan mendapatkan solusinya.
Kenapa sukses itu selalu identifikasi dengan banyak materi? sehingga banyak orangtua yang mengarahkan anak-anak ke profesi2 yang menurut mereka bergengsi, berlimpah materi seperti dokter, pengacara, dll..
Kenapa orang Indonesia berlomba2 meraih banyak gelar bukannya berlomba2 membangun negaranya?
Banyak sekali kisah-kisah inspiratif yang ditulis di buku ini seperti:
1. Thomas Alpha Edison penemu 1000 invention itu ternyata disekolahnya mendapatkan nilai yang buruk, jadi akhirnya dia homeschooling sama ibunya..
2. Albert Einstein tidak punya ijazah smp, sma karena dia hanya berpresetasi pada bidang yang iya senang saja.
3. Bill Gates drop out dari Harvard
4. Dan masih banyak lagi yang kayanya mending baca bukunya deh hehehe..
Intinya Ayah Edy berkata kalau semua anak dilahirkan jenius pada bidangnya... jadi bukan hanya yang pintar matematika, fisika, yang jenius... tapi semua orang, kalau tidak kita menghina ciptaan Tuhan :)
Tugas orang tua dan pendidik adalah menemukan bakat anak dan mengarahkan anak itu sehingga dia menjadi expert dalam bidangnya... tentunya kalau dia adalah expert, materi akan datang dengan sendirinya.
Buku ini membuka pikiran banget, dan aku rekomen para orang tua dan guru untuk baca.
Beberapa kisah ada di web ayah edy: ayahkita.com
Terus kalau mau bergabung di FB-nya: Komunitas Ayah Edy