Wednesday 9 April 2014

Book: Ayah Edy Menjawab

Judul buku: Ayah Edy Menjawab
Penulis: Ayah Edy
Penerbit: Qonita Mizan Grup
Tahun: 2011
Hal: 283

Baru aja selesai baca buku ini... mungkin udah ketinggalan banget yah... hehehe..
Menurut aku buku ini wajib dibaca untuk semua orang tua, dikemas dengan format Q&A dan dibagi per section sesuai topik, ada topik masalah anak dengan sekolah, dengan hubungan keluarga, toilet training, perilaku anak, dll.. 

Beberapa topik yang aku catet soalnya sesuai sama Faith:

Bagaimana memperlakukan anak yang suka membantah?
Pertama, Dibalik sifatnya yang tidak mau diatur, ia akan tampil sebagai pengatur alias pemimpin.
Kedua, anak membangkang pada umumnya karena adanya perbedaan pendapat antara anak dengan orang tua. Orangtua yang cenderung otoriter berhadapan dengan anak bertipe pemimpin yang tidak mau begitu saja menerima pendapat atau mau dipaksa, akan terjadi perdebatan yang seolah-olah hanya disebabkan oleh anak. Padahal sesungguhnya dengan adanya anak yang membantah orang tua bisa mengevaluasi kebijakan dan pola komunikasi yang dibangun.

Cara mendidik anak calon pemimpin:
Didiklah anak untuk menjadi kooperatif dan bukannya menjadi seorang penurut
Pekerjaan apa di kantor yang diisi oleh seorang penurut?
Apa bedanya kooperatif dan penurut? Kalau kooperatif seorang anak mau melakukan apa yang diminta orangtuanya karena tahu alasan logisnya. Sedangkan penurut, anak melakukan sesuatu tanpa tahu alasannya. Ia menurut saja tanpa berpikir dan menggunakan logikanya
Biasakan menawarkan opsi-opsi, misalnya “Kamu mau mandi sekarang atau lima menit lagi? Oke sepakat ya sepuluh menit lagi dari sekarang. Jika tiba waktunya kamu belum mandi juga, besok kamu mau uang jajan dikurangi atau tidak boleh bermain sepeda di sore hari? Pastikan Ayah-Bunda melaksanakan kesepakatan dengan tegas tanpa kompromi jika memang terjadi pelanggaran secara sengaja
Calon pemimpin suka dengan reward and consequences. Orang tua menerapkan suatu kesepakatan dan kalau tidak dijalani berikan konsekuensinya. Konsisten!

Mengapa anak suka menawar?
Pertama anak anda adalah seorang negosiator yang ulung, kelak jika menjadi pebisnis akan sangat pandai melakukan negosiasi atau tawar menawar
Kedua: menunjukan bahwa ayah bunda belum mempunyai aturan negosiasi yang jelas bagi anak.
Menghadapi anak seperti ini tidak boleh terpancing emosi. Jika ingin dia berhenti menonton VCD misalnya, jangan lantas menggunakan penekanan “SEKARANG”. Jika ingin 15 menit lagi dia mandi, coba katakan, “kamu mau mandi 5 menit dari seakrang atau 10 menit lagi” Pasti anak mencari waktu yang terlama, kalau bisa ditambah waktunya.  Lalu katakan, “oke 15 menit dari sekarang ya, jika dilanggar, kamu mau pilih konsekuensi apa? VCD disimpan dan tidak bisa nonton lagi atau besok dikurangi uang sakunya atau selama 3 hari tidak main game?”
Kuncinya adalah TEGAS DAN KONSISTEN MELAKSANAKANNYA, TANPA KOMPROMI. Ini penting agar anak belajar bahwa orangtuanya bisa dipercaya dan serius menegakkannya.

Bagaimana cara melarang yang tepat?
Tidak menggunakan kata “jangan” karena alam bawah sadar manusia tidak merespons dengan cepat kata “jangan”.  Yang didengar anak adalah kata terakhir, sehingga jika kita katakana “jangan berlari” maka yang ia dengar adalah “berlari”.
Carilah padanan positifnya, misalnya “berjalan pelan-pelan ya nak”

Anak susah makan
Pertama: factor fisik (gangguan mulut dan pencernaan): gigi sakit, bolong, sakit tenggorokan atau sariawan atau perut kembung, mual dan sakit
Kedua: factor kebiasaan: disambi nonton TV atau bermain
Ketiga: sesuai tipologi. Kalau tipe anak visual dan melankolis: badan kecil, pendiam, sensitive, atau mudah menangis. Umumnya mereka makan sambil mengemut. Sebaliknya untuk anak yang tipenya auditori tidak demikian. Malah mungkin kita kesulitan menahannya untuk tidak makan
Keempat: bosan dengan menunya
Kelima: cara memberi makan: sambil bermain atau serius. Yang ada dipikiran anak-anak adalah bermain.
Keenam: bosan tempat dan suasananya
Ketujuh: factor susu atau suplemen makanan

Anak yang belum lancar bicara
Anak yang lebih cepat bicara memiliki kecenderungan otak kiri lebih dominan dan mengindikasikan memiliki kekuatan di Bahasa dan sistim analisis logika yang kuat. Sedangkan anak yang lambat bicara, struktur saraf otak yang lebih dominan adalah yang kanan. Mereka umumnya kuat dalam hal imajinasi, estetika dan desain.

Cara menemukan bakat atau kemampuan anak
Anak itu seperti sketsa sebuah lukisan. Samar-samar terlihat, tetapi belum jelas dan masih berupa tarikan-tarikan garis dari sang Maestro, yakni Tuhan Yang Maha Agung. Seiring bertambahnya usia, tarikan-tarikan itu akan semakin jelas.
Cuma sayangnya yang kerap terjadi, orangtua, guru atau sekolah mengintervensi dengan warna-warna yang mereka inginkan sehingga sketsa yang sesungguhnya menjadi kabur dan tidak tampak lagi aslinya. Tanpa mempelajari dan mendalami tarikan garis dari sang Maestro tadi, orangtua, guru, dan sekolah asal saja memberi warna dan garis-garis lain.
Ketika anak usia 3 tahun, orang tua berusaha menemukan potensi yang sangat dasar dari anaknya dengan memperhatikan ketertarikan atau minatnya pada bidang tertentu yang sangat spesifik. Orangtua perlu memperhatikan terus-menerus tanpa melakukan judgement. Lihatlah jika ada tren perubahan dan kemana ia kembali lagi. Pada dasarnya tren perubahan minat anak sering kali dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Namun, jika diperhatikan perlahan ia akan kembali pada minat asli yang bersumber dari dalam dirinya.
Lihat potensi anak dari kecil dan jangan intervensi dengan keinginan-keinginan atau gengsi orangtua. Jadi sejak kecil, kalau anak kita tertarik dan suka pada sesuatu, kenalkan pada profesi yang terkait dengan hal yang mereka sukai itu.

Bagaimana membuat hubungan anak dengan kedua orangtua yang bekerja, tetap erat? Kompensasi apa yang tepat diberikan?
Secara naluri, anak bisa membedakan mana orangtua dan mana pengasuhnya. Mereka juga tentu lebih saying orangtua daripada pengasuh. Kecuali, jika perlakuan orangtua sangat berbeda jauh dengan pengasuh (orang tua galak, pengasuh sangat baik).
Untuk bisa lebih dekat dengan anak sangatlah mudah. Bermain bersama,tidur bersama.
Sepulang kerja, lebih baik berisitirahat min 30 menit – 1 jam. Karena biasanya orang yang dalam keadaan lelah menjadi sensitive dan mudah terpancing amarahnya. Khawatir anak berulah sedikit saja, bunda lantas memarahi anak dan membuatnya sedih. Setelah selsai mandi dan segar, masanya bunda bisa bercengkerama bersama buah hati tercinta, membacakan cerita, bermain peran, atau permainan lain. Anak kita sesungguhnya tidak terlalu menuntut sesuatu yang berlebihan. Satu jam setiap hari, tetapi konsisten dan akrab tetap mereka terima 


2 comments:

  1. Wah bagus bukunya. Thanks for sharing ya ci.. Bsk2 cari ah di gramed hehe

    ReplyDelete