Friday 5 April 2013

Laser Retina Untuk Ibu Hamil Dengan Mata Minus Tinggi Yang Ingin Melahirkan Secara Normal

Judulnya panjang amat yak??
Moga2 post kali ini bermanfaat, gak kaya biasanya yang cuman cerita2 aja hehe
Bahasanya agak formal soalnya pengen disubmit articlenya hehehe
Update: Published di sini

Sewaktu hamil Faith dulu, saya mendengar bahwa agak rentan untuk ibu hamil dengan mata minus tinggi untuk melahirkan normal. Karena saya ingin melahirkan secara normal, saya lalu berkonsultasi kepada dr obygyn saya mengenai kondisi saya ini (kedua mata minus +/- 7 saat itu).

Dokter obygn saya agak terkejut mendengar minus mata saya yang cukup tinggi tersebut, karena setiap kali konsul saya selalu memakai soft lens. Beliau lalu merujuk saya ke dokter mata spesialis retina untuk diperiksa. Saya lalu membuat perjanjian di klinik mata untuk memeriksa retina mata saya.

Saat hari konsulnya, saya diminta untuk datang lebih pagi karena mata saya perlu ditetesi oleh tetes mata untuk membesarkan pupil mata saya sehingga bisa diperiksa keadaan retinanya. Tetes matanya agak perih, dan tidak lama mata saya agak buram-buram. Saya ditetesi lebih dari sekali karena saat dicek pupil mata saya belum membesar dengan sempurna. Menurut susternya, berapa banyak tetesan tergantung dari kondisi mata masing-masing orang.

Setelah pupil mata saya membesar (sekitar satu jam sejak pertama ditetesi), saya dipanggil untuk masuk ke ruangan dokter.

Menurut dokter mata, ibu hamil dengan mata minus tinggi retinanya rentan untuk mengalami penipisan sehingga retina dapat mudah robek saat mengejan saat melahirkan (agak merinding saya mendengarnya). Tetapi tidak semua orang dengan minus tinggi pasti mengalami penipisan retina, oleh karena itu perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut.

Saya lalu ditetesi obat tetes anestesi (yang sama perihnya dengan obat tetes yang tadi) dan disuruh menaruh dagu saya di alat ceknya, dan menempelkan kening saya di alat tersebut. Dokter mata lalu menempelkan semacam prisma di mata saya dan menyinari mata saya dengan sinar yang cukup menyilaukan. Saya lalu diinstruksikan untuk melihat ke bawah, ke samping, dst.

Proses pengecekan retina tidaklah sakit, hanya saja kurang menyenangkan, karena mata terasa sangat silau.  Setelah pengecekan, mata saya dibersihkan dengan tetes mata lagi (untung yang kali ini tidak perih), sampai mata saya tidak terasa lengket.

Menurut dokter, retina mata saya mengalami penipisan di kedua mata saya. Dan dia menyarankan untuk menjalani tindakan laser retina. Secara awam mungkin laser retina bisa dibilang seperti menyolder retina sehingga menempel dan tebal kembali. Laser retina berbeda dengan Lasix. Laser retina tidak membetulkan minus mata dan merupakan prosedur yang ringan. Orang yang ingin di-Lasix, jika matanya mengalami penipisan retina juga harus menjalani prosedur laser retina terlebih dahulu. Beliau juga mengatakan kalau saya tidak ingin melahirkan secara normal, ada baiknya saya tetap menjalankan laser retina karena kondisi penipisan retina mata saya yang rentan untuk robek sewaktu-waktu.

Mendengar penjalan dokter membuat saya langsung memutuskan untuk menjalani laser retina di minggu depannya.

Prosedurnya sama seperti pengecekan retina diatas, hanya saja sinar yang dipakai adalah sinar laser. Tidak ada persiapan/diet apapun sebelum menjalani laser retina. Laser retina sendiri hanya memakan waktu sekitar 30 menit dan saya bisa langsung pulang setelah itu. Setelah tindakan, mata saya terasa buram selama sekitar 3 jam-an, setelah itu saya bisa menjalani aktivitas seperti biasa. Dokter hanya meresepkan tetes mata (yang untungnya tidak perih) untuk ditetesi sekitar 6 x sehari dan saya diminta kontrol sebulan kemudian.

Saya melahirkan Faith secara normal. Kini ia sudah berusia 2 tahun 2 bulan dan kami sedang menanti kelahiran anak kedua. Saya kembali memeriksakan retina mata saya, dan untungnya menurut dokter semuanya masih bagus.

14 comments:

  1. Wow baru tau. Mataku agak minus sih tapi cuma dikit. TFS Bon.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau cuma dikit engga apa2 sepertinya hehehe

      Delete
  2. aduh serem ya bon, kalo retina bisa robek atau menipis saat mengejan ( minus tinggi) sama, baru tau juga.
    aku minusnya paling 1 sih bon, tapi silinder nya mayan tinggi. hehe
    cuma aku juga gak bisa normal lahirannya, karena ada sesak nafas. dokter gak nganjurin, takutnya gak kuat waktu ngejan. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya serem juga ya.. tapi ini kata Mayo gak ada hubungannya?? hehe
      kalo minus 1 harusnya gak apa2 ya.. even minus tinggi-pun juga ada yang retinanya masih bagus.
      oh kalo sesak nafas aku baru tau..

      Delete
  3. Aku dulu juga menjalani prosedur ini... Untungnya mataku baik2 aja dan sukses melahirkan normal. Tapi setelah memeriksa itu dokter SpM nya bilang kalo berdasarkan penelitian terbaru gak ada hubungannya antara minus tinggi dan partus spontan (dia kasih aq link jurnal nya tapi aq lupa gak save link-nya), even orang yang retina nya pernah detach pun bisa katanya, perkecualian utk kasus pre-eklampsi aja katanya karena bisa menyebabkan glaukoma (tekanan berlebihan pada bola mata).
    Trs aq jd mikir dong kalo gitu kenapa nggak ngomong dari td, sampe aq terlanjur sakit-sakit gitu diperiksa (tetes matanya tuh gak nyaman banget)dooh :D But anyway emang lebih baik periksa untuk ketentraman hati :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi Mayo, wah kamu minusnya tinggi juga ya.. aku pernah baca di blog kamu kalo ga salah udah di lasix ya..
      wah baru tau kalo ga ada hub-nyaaa.. tau gitu ga usah repot2 ya? tapi ngeri juga sih kalo bisa copot sewaktu2...

      Delete
  4. Hi Bonnita, semoga semua berjalan lancar yah sampai nanti kelahiran baby ke 2. ^^. wow, can't wait to hear your new journey.

    ReplyDelete
  5. Bun apkh stlh retina dlaser timbul seprti bintik2 hitam dpandangan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu.. aku berasanya ada seperti benang2 hitam gitu.. tapi aku lupa tanya dokternya soalnya baca2 katanya kalo ada benang2/bintik2 artinya retinanya bermasalah. Tapi so far udah 2 dokter periksa dan dua2nya bilang oke aja.. jadi ya moga2 sih oke aja.. mungkin bisa konsultasi dokternya?

      Delete
  6. wahhh..makasih infonya..saya juga lagi hamil 8w nch, n mata kanan kiri minus +/- 7..
    baiknya periksa mata kalo udah hamil berapa bulan y..?

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo mbak Ratih, kemarin itu saya periksa saat hamil 5 bulan. Sebenernya sih ga ada guidance pasti, tapi saya pikir baiknya trimester ke dua saat kehamilan udah stabil tapi belom besar hehe congrats ya untuk kehamilannya :)

      Delete
  7. Hai Mbak Bonita, tks ya sharingnya..

    Aku Yanda, sekarang hamil 35w dan baru ingat untuk konsul ke dokter mata karena minus 6. Kmrn konsul memang sudah ada penipisan dan dia sarankan dilaser saja minggu depan. tapi mengingat due date yang sudah dekat, jadi aga bingung. Pemulihannya itu lama ga ya? Takutnya sudah telat jadi walau dilaser tetep aja belum pulih jadi sama aja boong.. Hihi.. Tks sebelumnya ya Mbak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi mbak Yanda.. waktu itu sehabis dilaser besoknya sudah bisa aktivitas seperti biasa kok. Hanya perlu obat tetes. Lalu kontrol lagi ke dokter mata. Mgkn ada baiknya dikonsultasi ke dokter matanya. Tp mnrt saya kalau ada penipisan baiknya dilaser saja karena bisa tiba2 putus retinanya walaupun tidak melahirkan normal. Good luck ya mbak.

      Delete