Friday, 4 September 2015

Jangan Iri

Iri hati ini sepertinya penyakit para wanita ya hehehe..
Apalagi dengan segala macam social media begini, orangnya mau sharing, karena iri kita bilang dia sombong hehehe..
Sedari kecil saja anak kecil sudah bisa iri. kalau ada temannya main mainan yang tadinya dia gak mainin, dia iri pengen main yang itu juga. Padahal kalau temannya gak main, mainan itu teronggok begitu aja. 

Menurutku orang yang iri adalah orang yang insecure.. 
Aku contohnya, sebenarnya jarang iri akan pencapaian orang lain di karir, atau harta orang lain, atau berapa banyak tas, gadget, dll karena aku merasa secure dan cukup disitu..
Tapi sejak jadi ibu, aku suka iri sama ibu2 yang "supermom", bisa ngurus rumah rapi semua, anak cakep2 dan nurut2, masak enak2 hehehe... karena aku merasa ga bisa... 

Sampai akhirnya aku find my peace kalau aku tidak tau apa yang mereka udah go through untuk dapetin semua itu, mungkin bangun lebih pagi, tidur lebih malam. Aku juga tidak tau perjuangan apa dibalik senyum mereka, mungkin kalau aku menjadi mereka belom tentu i'd be happier. 

Just recently i read this book "Mutiara Bagi Raja" by Hanna Carol.
A nice book with wonderful illustration, a nice reminder for all women.
Buku ini membahas banyak hal bagaimana agar para wanita bisa menjadi seindah mutiara.
Tapi kali ini aku cuma mau sharing quote soal Jangan Iri aja (hal 86-88)

"Rumput di halaman tetangga akan selalu terlihat lebih hijau. Jika kita bersungut-sungut dan complain dengan keadaan rumput di halaman kita, maka rumput kita tidak akan pernah sehijau dan seindah rumput tetangga. Yang akan menjadikan rumput kita hijau dan indah adalah ketelatenan kita dalam merawatnya, memotongnya, memupukinya, dan menyiramnya.

Kita tidak perlu iri dengan pencapaian atau apa yang dimiliki oleh orang lain, karena kita tidak tahu jerih payah apa yang telah mereka lakukan untuk mencapainya.

Kita tidak perlu iri dengan kepercayaan dan kekuasaan yang dimiliki oleh orang lain karena belum tentu kita memiliki kapasitas untuk menanggungnya jika itu diserahkan kepada kita. 

Kita tidak perlu iri dengan orang yang tertawa dan berpesta, karena masanya pasti akan datang bagi kita untuk menikmatai sukacita dan kebahagiaan.

Iri hati hanya akan membunuh kita dari dalam. Kita tidak akan memiliki kehidupan jika kita hidup penuh dengan iri hati. Kita hanya akan menjadi orang yang sibuk menghitung berkat orang lain dan kemudiaan marah karenanya, tanpa pernah menghitung berkat yang telah Tuhan curahkan kepada kita"



Well said Hanna Carol!

14 comments:

  1. Ahh iya, aku pun ci. Kalau bagian di orang liburan apalagi ke tempat2 yg jadi inceran pasti ada bibit iri yg tersemai dalam hati. Tapi abis itu lgsg mikir lagi, pasti orang itu bayar harga juga kan ut ketempat itu. Dan rasanya aku belum bisa, terus jadi sadar sndiri. Bibitnya mati sebelum berkembang :) Bagus2 ya ci bukunya Hanna Carol.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sptnya iri itu human nature...
      bagus py, boleh baca deh hehe

      Delete
  2. iri hati itu kayaknya natrual instinct manusia ya. dari kecil aja pasti udah ada sifat iri hati. yang penting gimana ngontrol nya aja :)

    ReplyDelete
  3. Iya bener ci, hal2 yg menimbulkan iri memang di area yg kita merasa insecure, satu2nya yg bisa mengatasinya mmg adalah thankful heart :) dan being thankful mmg perintah, not opsional.
    Kdg mmg kita nggak sadar iri muncul pd hal2 kecil dan membuat kt nggak bs bersyukur.
    Kmr minggu firman di gereja menyebutkan juga soal revelation yg perlu kita kejar/tanya sama Tuhan spy kita bisa merasa secure dlm hdp kita. Misalnya tnp revelation knapa kita ke gereja A, maka kita akan mudah pindah2; tnp revelation knapa kita melakukan/memilih sesuatu, maka kita persaan kita akan mudah diombang-ambing dgn sikon dan pendapat org lain. Ini mmg proses blajar seumur hidup ci, smua masih sama2 blajar slama msh hdp di dunia hee :)

    ReplyDelete
  4. Iri itu wajar banget, sifat dasar manusia kayak kisah Cain and Habel. Makanya ada istilah self-control, menjauhkan diri dari hal-hal semacam itu. Kadang nggak cukup cuma dengan rasa bersyukur aja yang kadang cuma semu di mulut, tapi kita juga harus bisa menggali potensi diri juga. Gak mungkin semua org itu sempurna, kita pun jg pasti punya sesuatu yang lebih dari orang lain, dan di bagian itu kita bisa kembangkan.

    ReplyDelete
  5. Bon, rumput tetangga memang lebih hijau tapi rumputnya bisa sintetis hehehe
    Kalau liat yang dipajang orang mah bagus2 semua, nggak mungkin yg jelek2 dipajang. Apalagi kl type yg mau terlihat perfect, jadi nggak perlu iri sama yg begitu. Tampil apa adanya tapi nggak capek dari pada super mom tapi pencitraan gila2an.

    ReplyDelete
  6. wkwkwkkwkk bon sptnya ini salah satu guilty feeling yg kita rasakan krn kita kerja seharian, ninggalin anak di rumah.. jdnya liat para super mom itu jd suka iri.. aku pun jg iri sbnrnya.. rasanya kok pd pinter2 ya masak bikin bento lucu2, atau bikin invitation to play yg kreatif2 itu... rajin + niat dan talented banget ya mommy2 itu ! cm ya sudahlah tiap org ada porsinya masing2.. aku cb ga mikirin ttg itu drpd makin pusing haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sepertinya begitu ya...
      ternyata kita sama ya hehehehe...
      iya lama2 kerjakan sebisanya lah...

      Delete
  7. hihi i feel you maaak....suka iri n kagum liat supermom yg bisa urus anak sendiri trus msh bisa anaknya terlihat kece, blm ngajar sendiri. hebat bgtlah...but in the end, setiap org punya kelebihan n kekurangan masing2. btw, suka banget dehh ama quotesnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya yah... yang penting kita usaha semaksimal mungkin ya...

      Delete